Selasa, 30 Agustus 2011

maaf dalam diam..

sudah begitu lama sejak terakhir aku menggoreskan tinta di halaman ini. Mengapa kehilangan sesuatu (atau seseorang) bisa memaksa jari-jari ini untuk menulis lagi?? Ini seperti cara kerja hormon adrenalin pada tubuh ketika ada kebakaran misalnya. Banyak orang yang tidak menyangka sebelumnya jika ia mampu mengangkat sebuah kulkas satu pintu seorang diri, sampai ketika melihat rumahnya atau kerabatnya hampir habis dilalap api. Kekuatan itu tiba-tiba muncul entah dari mana. Hari ini pun aku agak sedikit heran melihat kata-kata mengalir lebih deras dibandingkan masa-masa menulis sebelum ini. Itu karena rasa sakit kehilangan.

Tapi hari ini aku harus menghapus beberapa paragraf yang sudah kutuliskan, adrenalin itu lalu dikalahkan oleh sebuah keraguan sisa pembicaraan kemarin. Ya, aku masih ingat dengan jelas setiap kata yang terucap. Kita berdua tersakiti oleh ego yang tak kenal ampun. Kita pun menyerah, dan sepi kembali menemani. Mari melihat ke dalam diri, mari saling memaafkan. Semua kata dan laku yang menyakiti harap dibuang jauh dari kenangan, semoga waktu mempertemukan kita dalam kebaikan.

Maafkan aku yang mengucap ini dengan ikhlas, dari sudut jiwa yang terdalam. Karena hanya tempatmu yang ada di sana. Entah sampai kapan, kita lihat saja nanti.

idul fitri 1432H, rabu 31 Agustus 2011, 1.58 pm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar